ANDA TIDAK DAPAT MELATIH APA YANG ANDA BELUM LAKUKAN
Ada sebuah prinsip yang
paling penting dalam melakukan pemuridan: “kita tidak dapat melatih apa yang
kita belum lakukan”. Paulus tidak meminta jemaat di Filipi untuk mencontoh
perkataannya saja, tetapi yang terutama adalah mencontoh teladannya. Mereka
diminta mencontoh apa yang dilakukannya. Edwin Louis Cole pernah berkata bahwa,
“anak kita tidak selalu mendengarkan apa yang kita katakan tetapi mereka akan
selalu meniru apa yang kita lakukan”.
Apakah Anda rindu
mentransfer sebuah nilai, kebiasaan, karakter atau gaya hidup? Lakukanlah
terlebih dahulu, hal-hal itu pasti muda ditularkan kepada orang-orang yang kita
muridkan.
Anda ingin agar orang-orang yang Anda muridkan mengalami terobosan?
Anda terlebih dahulu harus
mengalaminya. Kita perlu terlebih dahulu menunjukkan kepada orang yang kita
muridkan bagaimana membangun hubungan yang baik dengan keluarga, melayani
dengan sungguh-sungguh, melakukan bisnis dengan jujur, memimpin dengan baik.
Pertanyaannya adalah “apakah kita mampu melakukannya?”
Ingatlah! Kalau kita
melakukan hal-hal tersebut demi menjadi teladan buat orang lain, pastilah Tuhan
akan memberikan kasih karunia untuk melakukannya. Pada akhir ayat Filipi 4:9,
Allah berjanji, kalau kita melakukan teladan maka baik yang menjadi teladan
maupun yang mengikuti teladan keduanya akan mendapat kekuatan damai
sejahtera/shalom.
“Maka Allah sumber damai
sejahtera (shalom) akan menyertai kamu” (Filip 4:9b). Shalom adalah suatu
keadaan dimana seseorang ada dalam keadaan harmonis dengan Tuhan, sesam adan
alam sekitarnya sehingga memungkinkan orang tersebut mendapatkan berkat. Shalom
adalah berkat yang disalurkan oleh Tuhan ketika kita melakukan proses
peneladanan. Ada jaminan berkat buat orang yang melakukan peneladanan.
Haleluyah!
Tag: Pemuridan, Memuridkan